Jumat, 31 Oktober 2008

* Foto : PAGAR MELIUK.. (BWa).

Pagar Meliuk.....BWa (analog)

Pagar meliuk.......
Adalah sebuah foto dengan dasar pattern kombinasi komposisi S yg sebenarnya tampak biasa biasa saja dan bisa dilihat sehari hari.

Angle pilihan tentu harus membatasi kesan jenuh dari pattern jika tampil terlalu banyak.....dalam pengulangan (baca artikel Pattern)

Sedikit high angle untuk mendapatkan komposisi S yg berkesan ujung menghilang misteri juga kedalaman, akan tetapi high angle ini mengudang distorsi dari lensa wide yg tak diinginkan.

Jarak dipilih tentu disesuaikan perfektif lensa wide dimana dalam bingkai pembidik akan terlihat ...... jadi pintar pintarlah mengatur keseimbangan , menjaga dari distorsi yg destruktif (tiang tiang pagar akan menjadi miring) dan perfektif membawa dampak kedalaman.

Data tehnis:

- Leica R5
- Lensa 19 mm elmarit (sungguh luar biasa lensa ini sehingga hampir tidak terlihat distorsi pada foto ini).
- Film T Max 400 (T grain memang luar biasa halusnya dan kaya akan gradasi).
- Speed 1/60 detik.
- f stop 16

5 komentar:

alethphotography mengatakan...

Kekuatan eksperimental dikolaborasi dengan kekuatan intuisi jaminan mutu membuat sebuah karya fotografi tidak lagi terbatasi kekakuan peralatan dan kecanggihan digital.

Dan itu sangat jelas tergambar dari karya Bung Moses ini,....sangat inspiratif dan mampu memunculkan ide-ide baru..

Sukses Bung,...

dian mengatakan...

yup saya sepakat dengan bung eli...teknologi hanya mempermudah kita dalam berkreasi. Namun kreativitas itu sendiri memang harus tumbuh dari dalam.

Saya sudah berkali-kali ganti kamera dengan harapan saya menemukan kamera yang bisa membuat saya lebih kreatif lagi. Kenyataannya tidak demikian, bahkan kamera yang canggih kadangkala membuat saya malas berekspresi (karena harganya mahal hehehehe).

Moses Agustian ARPS, AFPSI mengatakan...

Buat mas eli dan greenschist...

Salam , Anda betul sekali .... tapi alat juga penting untuk mempermudah kita, hanya hati hati kita mempergunakan alat bukan dikuasai alat....
Masukan Anda sangat penting bagi sahabat lainnya ....jika saya yg ngomong mungkin disangka saya sudah senior terus.... hehehehe.

Perlu saya tambahkan tehnik fotografi itu penuntun penting tapi bukan harga mati dengan kata harus begini dan begitu.

Terima kasih atas masukkannya, sahabat....! moses

Anonim mengatakan...

wah si om ini emang pandai membaca angel,tampaknya saya harus banyak meniru sampeyan biar gak asal jepret aja. kalo soal alat jadi inget kondisi saya pribadi om. beberapa kali motret bareng temen2, yang lain gear nya udah gonta-ganti,lensa juga udah pada segede gaban, punya saya masih aja yang itu-it he...he.... kadang minder juga tapi yah kretivitas kan luas (bukan tanpa batas, karena pasti suatu saat terbentur juga sama alat). saya lebih setuju kalo meminjam istilah om moses "pendayagunaan alat" itu baru cocok. kalo istilah gampangnya mungkin memaksimalkan alat, nah kalo alatnya udah gak maksimal baru buang aja kelaut trus beli yang baru (tentu saja dengan catatan punya duit he...2)tapi kan bisa sabar aja, kan fotografi bukan 1-2 tahun aja, kalo saya sih rencana mungkin 20th kedepan masih
mo motret (kalo masih hidup) masak sih megang kamera 20th lebih fotonya cuma gitu-gitu aja, yah wong jowo bilang alon-alon waton kelakon lah (mungkin kalo pake speed yang 4 detik kali ya? he3...alon-alon banget)
adhy

Moses Agustian ARPS, AFPSI mengatakan...

Eeehhhh mo dibuang kelaut...kebangetan , emang lensa atau kamera ada expired date nya.....
Kalau uda mo buang mas kirim ke aku ya..!!!! hehehe.salam moses