Selasa, 31 Maret 2009

Jumat, Februari 27, 2009

Representasi Sebuah Foto.


Foto Efektif
Semua foto yg bagus dihasilkan dari perpaduan tehnik dan seni.
Setiap personal piawai memadukan tehnik dan seni ini akan menjadikan ia seorang fotografer yg sukses baik berprofesi profesional maupun para hobies /amatir.

Foto Tehnis
Kurang akan tehnik membuat foto atau gambar dalam keadaan tidak tajam, warna yg buruk, terlalu terang / gelap semua ini membuang tenaga , beaya dan waktu.
Menjadi seorang pakar fotografi tidak ada jalan lain langkah pertama seseorang harus melengkapi diri dg mahir tehnik .

Akan tetapi semua penyajian tehnik sebuah foto seperti ketajaman, exposure yg tepat, kontras dan warna yg bagus akan tidak berarti jika foto tersebut tidak mempunyai daya tarik seperti subjek yg tidak menarik ,tampilan foto yg tumpul , tidak menarik secara fotografis.
Kurang akan sentuhan nuansa seni dan kaya akan tehnik tidak menjamin sebuah foto tampil efektif kepada publik atau penikmat foto khususnya.

Foto Seni
Disisi lain seorang fotografer yg sangat artistik, sensitif dalam feeling dan mood , perfektif keindahan yg bagus akan tetapi jika kurang dalam hal tehnik Ia men-sia sia kan bakatnya karena dia tidak dapat mengkomunikasikan apa yg dilihat dan dimauinya dalam bahasa fotografi yaitu bahasa visual.

Fotografi , berbeda dengan Seni..., TEHNIK adalah mudah karena semua spesifik, terukur dan objektif.
Semuanya dalam hitungan angka dan bisa dibaca dari instrument alat / benda yg dipakai seperti: asa film (angka) , f stop (angka), focal length of lens(mm), jarak -fokus( m/feet), warna (K), focusing(tajam /tidak tajam), deph of field dari f stop (batasan tajam dan bluur), brightness (cerah/redup), dll.... semuanya terukur.
Jadi dalam hal tehnik juga pasti bisa dipelajari siapa saja dan pasti bisa....
Oleh karena itu apalah itu tehnik dan alat... jangan terlalu bangga akan itu.

Berbeda dengan Tehnik, Fotografi .... SENI dibangun dari personal dan sangat esklusif dalam konsep membuatnya menjadi lebih sulit.... tidak spesifik , tidak terukur dan subjektif.
Seni artinya sangat personal dalam test/citra rasa, sudut pandang seseorang dan sensitifitas.
Dan siapa dapat menentukan ia pasti benar dalam angle of view , jarak objek yg pas, besar /kecil objek, perfektif dalam /dangkal, kontras, warna, gradasi, pengolahan warna proporsional , dllnya.
Semuanya diatas tidak ada yg spesifik.

Disinilah masalahnya Seni Fotografi, sang fotografer mengeskpresikan dirinya sangat sangat personal.
Jadi latar belakang seorang dokter tentu berbeda sudut pandangnya dari seorang mekanik atau arsitek....akan tetapi semuanya sama dalam berkarya meng - eskpresikan dirinya melalui bahasa visual dari segi rasa , pikir dan sudut pandangnya.
Dan tehniklah menjadi penghantar bahasa visual ini "foto" yg terkadang bisa terbaca kekurangan tehnik dalam penggunaannya.
Jadi sebuah foto tidak ada yg benar dan salah...yg ada relatifitas dalam penyampaiannya. salam... moses.

Tidak ada komentar: