Selasa, 31 Maret 2009

Senin, Januari 19, 2009


KEKAYAAN DARI PENCAHAYAAN





Cycles

Kecerahan Dari Cahaya





Tajam

Kualitas Dari Pencahayaan





Warna Warni

Abstrac Dalam Makna Warna Warni.


Kali ini saya tidak akan membicarakan masalah tehnis sama sekali.
Akan tetapi menilik apakah yg akan diberikan CAHAYA kepada kita dalam hobi fotografi yg kita galang gulungi....

Saya memilih tiga buah foto hasil karya saya sendiri mewakili apa yg akan saya tulis dalam artikel ini......
Ketiga foto ini semuanya pernah di Upload di FN (Fotografer net) dan mungkin saya sudah lengkapi dengan masalah tehnis dan memberi diskripsi singkat.

Kekayaan Pencahayaan pada fotografi mempunyai tiga karakteristik yg harus kita pahami :

1. Kecerahan/Brightness.

2. Kualitas/Quality.

3. Warna/Color...... B &W dalam Tone.
,br.

Ketiganya akan mengimformasikan pada kita bagaimana dan apa yg kita dilihat kemudian memaknainya dalam sebuah karya foto.
Ketika intensitas Kecerahan atau Kualitas Cahaya berubah dan akan mempengaruhi warna saat itu ...... sesegera itu pula mood akan berubah itulah yg akan kita rasakan..... ( nantikan ... sambungan selanjutnya) salam....moses.


Sabtu, 31 Januari 2009.


1. Brightness /Kecerahan cahaya:

Brightness yg kita lihat itu diukur berdasarkan intensitas kecerahan dari cahaya.

Benda atau objek yg berwarna sangat hitam tidak akan memantulkan cahaya.

Sebaliknya benda atau objek berwarna putih akan memantulkan cahaya yg diterimanya sepenuhnya.

Diantara keduanya kita mendapatkan dari warna abu abu berkesinambungan dari hitam menuju ke abu abu tua - abu abu menengah - abu abu muda kemudian ke putih.

Kontinutas dari nada/tone atau gradasi yg konstan ini kita dapati pada film Black & White dan mendapat perhatian yg sangat besar dari pencinta foto Hitam Putih sejati.

Sayangnya pemotret color jarang memperhatikan secara serius brightness ini padahal karateristik ini akan membuat kita puas akan warna yg dihasilkan dari objek yg kita mau.
Pemotret harus mempertimbangkan dg hati hati variasi nada /tone dalam area/bidang pada foto kita. Misalnya pemotret harus mempertimbangkan area warna nada cerah berbandingkan dengan area warna nada menengah dan gelap. Juga pemotret harus lebih serius lagi memperhatikan kecerahan area nada/tone " isolasi terbatas " yg akan menjadi accent points atau p o i.

Dan pelajaran terbaik bagi pemotret pemula dalam kecerahan pencahayaan adalah belajar mengukur objek /poi dan menjadikan semua warna yg dilihat pada poi menjadi wujud terang atau gelap.

Sesungguhnya melihat sebuah foto adalah sepenuhnya pada kecerahan area foto tersebut.

Objek objek yg kita temukan tidak hanya dalam warna merah, hijau atau biru saja akan tetapi juga dalam gradasi terang dan gelap dari warna tersebut.

Efek visual ini jika kita mengenalinya secara baik dalam pembedaan nada kita dapat mengontrolnya dan mengolahnya menjadi kekuatan pada foto kita , jika tidak kita meloloskanya .

Lihat foto " Cycles " saya mengontrol poi lebih cerah dari BG (back ground) disekelilingnya untuk membuat poi tampil..... dalam hal ini tidak termasuk sumber cahaya yg matahari.

Jakarta,1 Feb 2009.

2. Quality/Kualitas Pencahayaan


Kualitas pencahayaan biasanya dibagi dalam dua yaitu pencahayaan langsung atau keras dan pencahayaan lembut atau diffused.


Harsh light atau pencahayaan keras biasanya dari sumbernya misalnya: matahari , lampu sorot dan akan memunculkan perbedaan tonal /nada yg keras atau yg kita kenal dengan kontras.


Soft light atau pencahayaan lembut bila sumber penyinaran terjadi pengaburan menjadikan pencahayaan diffuse pada objek dimana tonal/nada menjadi berjenjang yg biasanya dikenal lembut.
Dan sumber sinar yg terhalang seperti mendung atau matahari lagi tertutup awan membuat objek menantulkan cahaya yg lembut.


Kualitas Pencahayaan ini sangat kuat mempengaruhi mood pada foto kita.

Harsh Light /pencahayaan langsung dengan tonal yg curam dan kontras ini membuat citra foto tampil lebih kuat .(lihat foto " cycles ")

Dibawah Soft Light tentu tonal yg panjang bergradual dari terang ke gelap menjadikan kontras yg tidak jelas walaupun pada saat yg sama kecerahan yg kuat.

Dan Soft light ini membuat tonal bertambah pada citra foto dan memainkan peran besar pada komposisi foto .(lihat foto " Tajam ")

Jakarta ,2 Feb 2009
3.Warna/Color of light

Kekayaan ketiga karakteristik pencahayaan adalah Warna.
Warna Day Light meliputi waktu yg panjang dari fajar hingga senja.
Bagi fotografer biasanya sudah akrab dg pencahayaan day light ini, menerima variasi efek dari pencahayaan dari pagi hari yg berwarna keemasan kemudian pada siang hari dimana warna mendekati warna real nya karena mendekati 5500 drajat Kelvin dan memasuki lagi kewarna kuning keemasan lagi disaat memasuki senja.

Dan film atau kini WB (white balance) dalam era digital menyediakan fasilitas pengkoreksi agar warna yg terekam mendekati daya tangkap mata normal manusia.

Pada kenyataannya fotografer tidak akan mendapatkan warna yg akurat atau persis seperti yg dilihat dari objeknya akan tetapi toleransi warna mendekati saja atau citra rasa(test) dari pemotretnya saja.

Bukankah kita sering mendapatkan wajah model yg putih mulus kehijau hijauan karena efek pantulan dari gedung berwarna hijau didekatnya.
Atau efek kebiruan pada salju atau mekena muslim saat sholat ied karena pantulan dari langit biru.
Hal yg harus diperhatikan secara psychologi adalah korelasi warna dengan objeknya ...misalnya salju masih masuk logika berwarna kebiru biruan untuk cool tone dan jika ada semu kuning warm tone akan memberi efek pyschologi salju segera mencair....

Jadi para perfeksionis jangan bersikukuh membedakan pencahayaan fajar dengan pencahayaan senja..... atau harus persis dg warna dilihat pada objeknya...... cape...deh...!!!!!


Hadirnya kekayaan ketiga karakteristik pencahayaan : Brightness - Quality - Color of light mempersembahkan permainan menyeluruh yg penting dalam respon emosional kita.

Salam...moses.




9 komentar:

wiranurmansyah mengatakan...

setuju om...apalagi dalam foto landscape. Dalam hitungan detik, cahaya bisa berubah - ubah. dan mood juga akan berubah -ubah. Makanya moto landscape itu sebenernya sangat mudah..tapi bisa jadi sangat susah. ahhhh..seandainya kita bisa mengontrol matahari...hehehe
salam landscaper..

makaribi mengatakan...

makaribi menyimak terus...
thanks pak Moses

iyoem mengatakan...

menurutku, teknik fotografi itu harus dikuasi dengan baik, jadi kita nggak perlu berandai-andai: "seandainya kita bisa mengontrol matahari...". Ya ngga om?

piss ahhhh... :p

Moses Agustian ARPS, AFPSI mengatakan...

Iyoem......
Menguasai tehnik fotografi....betul.
Mengontrol matahari... salah !!!
Siapakah anda Tuhan kah ?!
Maksudnya menyelaraskan tehnik dg pencahayaan matahari ...baru btul...

piss..ahhh. hehhehehe

Anonim mengatakan...

Mencerahkan diriku Om Moses
Terima kasih

Anonim mengatakan...

Terima kasih atas pencerahannya Om Moses...Salam Hormatku selalu





Sugeng.K

Anonim mengatakan...

aduh om... harus di baca sering-sering nih, daya tangkap saya agak-agak pentium jadoel, monggo di lanjut lagi om


...Adhy C...

Anonim mengatakan...

om.... saya sangat tertarik dengan foto grafer. tolong om... persaratan untuk foto grafer itu apa aja...?
1. apakah kamera digital dgn kemamapuan 3.2 mega pixel dapat kita jadikan untuk memotrek dgn baik..?
(kamera hp gitu lho)
2. hasil poto yang om posting itu apakah sudah di edit dulu....? atau masih original..?
thank...

Moses mengatakan...

Siapa Anda ... salam kenal.
Maksud Anda tertarik pada fotografi..
Menjadi fotogrfer yg baik tentu belajar tehnik dasar fotografi dan memiliki kamera standard yg bisa ajust speed, diafragma dan asa... (bukan Pocket camera).
Hp 3,2MB bisa aja untuk memotret bagus untuk objek objek yg disukai... tapi dalam kualitas dan fasilitas kurang memadai...
Foto foto yg saya posting pada dasarnya tidak berbeda dg original waktu motret hanya ada sedikit penyempurnaan di Photoshop computer. Jika ingin tahu lebih lanjut silakan email ke saya... moses_artphoto@yahoo.com.. terima kasih atas kunjungannya.

Tidak ada komentar: