Selasa, 31 Maret 2009

* TIP MEMOTRET LANDSCAPE



Landscape.......... Blue Land
Leica R5 90mm Sumicron.
Cocok u Ruang Tamu.

* Apakah Anda berusaha memasukkan pemandangan Anda lihat seluas luasnya kedalam bingkai pemotretan ?

* Apakah Anda juga menghendaki sebuah foto landscape harus sama seperti apa yg Anda lihat ?

* Bagaimana menempatkan garis cakrawala/horison dalam sebuah foto landscape ?

* Bagaimana kiat agar foto landscape dalam sharpness maximal ? Mutlak lah itu pada sebuah foto landscape ?

* Benarkah pure landscape tidak punya p o i ?

* Tahukah Anda foto landscape itu mempunyai Nada Irama seperti sebuah lagu ?

* Bagaimana memberi roh/jiwa pada foto landscape kita ?

6 komentar:

SUGENG KUSWARDHANA mengatakan...

Mas Moses, berdasarkan pengalamanku, hal terberat dalam landscape adalah mengeksplor dan menaklukan sekian banyak elemen visual yang menggoda hati, selanjutnya memutuskan memilah dan memilih dari sekian banyak sajian elemen keindahan dan mengcomposenya kedalam suatu sajian. Perjuangan artistiknya belum berhenti sampai orang lain menerimanya dan mengkonfirm dalam bentuk apresiasi...ya...ini...memang indah.

adhy mengatakan...

Om kalo saya motret,berhubung masih baru di dunia foto, terkadang baru tau elemen-elemen yang memperlemah foto setelah kita foto, ya terpaksa terkadang di crop, itu gimana om? trus kalo motret lanscape bareng-bareng(hunting bareng) ma temen-temen saya kok suka gak konsen, biasanya asal jepret, berbeda kalo motret sendirian, bisa santai, lebih meresapi.gimana om?

Moses Agustian mengatakan...

Mas Sugeng K
Anda benar sekali mengelolah semua element menjadi satu kesatuan seperti sebuah lagu.... tidak bunyi bareng untuk bersaing keras tapi saling mengisi bergantian tampil menjadi indah...... salam.

Mas Adhy
Sebaiknya hunting bareng bukan angle harus sama...Masukkan subjektifitas Anda saat motret seperti Anda memotret sendiri sudah benar. Anda jangan terpengaruh oleh suara jepretan teman2....jangan kuatir gak dapat foto bagus...pasti hasilnya lebih bagus kalau berpikiran dingin.

caynugroho mengatakan...

sekali lagi tentang POI, ada pertanyaan menarik dalam web ini: apakah pure landscape memiliki POI? itu juga yang menjadi pertanyaan saya. ataukah POI dari pure landscape adalah landscape itu sendiri? bisa dijelaskan om? (capcay_nug)

a2u mengatakan...

landscape semakin susah,,, untuk bikin yang bisa masuk kategori kalender aja susah, apalagi yang erbjiwa

a2u mengatakan...

kapan sharing sessionnya Om?? makin banyak pertanyaan di kepala saya..hehehe...


salam hormat selalu

-aulia




* Apakah Anda berusaha memasukkan pemandangan Anda lihat seluas luasnya kedalam bingkai pemotretan ?

PUISI BUMI
Memotret landscape agar menjadi foto yg bagus ... tidak sama seperti kita lihat dengan mata on the spot.
Disaat kita melihat mata kita memilih sudut /bagian yg terbaik dari pemandangan itu dan kepekaan perasaan kita menangkap atmosfir yg ada.....

Disaat kita memotret.... lensa kamera merekam apa yg kita masukan dalam bingkai pengintai unsur unsur fotografi baik yang memperkuat maupun yg memperlemah point of interest .

Oleh karena itu ada dua jenis Landscape yaitu:

1. Landscape di potret begitu aja ... memasukan selengkap lengkapnya apa yg dilihat dan berharap
akan persis sama seperti yg dilihat.
Mungkin dia lupa atau tidak sadar dengan melihat persaannya ikut didalamnya.
Kalau demikian adanya foto Landscape hari ini dinilai bagus karena warna warni atau sangat
terang dan jelas... bila berselang beberapa lama dipajangnya akan terlihat biasa biasa saja karena
emosi melihat sesaat itu mulai hilang.
Ini adalah jenis foto Landscape yg biasa di jadikan foto kalender.

2. Landscape yg satu ini adalah benar benar seni foto landscape dimana pemotret mengerti memilih ,
memilah unsur unsur fotograafi yg menunjang dan tidak memasukkan unsur unsur yg memperlemah
p o i walaupun sebagus apapun unsur itu.

Bahkan mungkin memberi jiwa pada karyanya foto landscape nya dengan memilih benar benar
bagian yg terbaik dari alam tsb saja untuk mewakili keseluruhannya.

Hal ini bisa dlilakukan bila si pemotret :
- Tahu membedakan cara mata melihat dengan kerja lensa....yaitu antara subjektif dan
objektif.
- Tahu pendayagunaan tehnik yg mahir.
- Mengenal elemen/unsur dasar fotografi dan bisa memaknainya.
- dll.

Dengan tulisan ini diharapkan mendapatkan share yg baik melalui komentar komentar pengalaman setiap orang dalam pemotretan landscape ini .
Tanpa komentar Anda saya tidak bisa mengetahui animo maupun kesulitan Anda.

Foto ini cocok untuk Ruang Kerja ....".semangat dan kreatifitas "

Camera : Leica R5. Sumicron 90mm (f 2.)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

kesulitan saya menambahkan nyawa pada poto landscape dll.. jadi makin banyak pertanyaan di kepala saya Om...


kapan OL nya Om?
kapan sharing2 lagi??

-aulia rahman-

moses mengatakan...

Hi Aulia
Lagi disiapkan nyawa landscapenya dalam tulisan...hehehe.
Sabar.... moses

Yap mengatakan...

Blog yang sangat berguna bro Moses
Setidaknya bagi saya yang otodidak ini :)

Suatu hal yang saya tahu tapi sulit untuk menyelesaikannya...
Sering saya melihat pemandangan yang indah tapi tidak mampu menangkap inti dari element keindahan tsb. sehingga saat framing pada view finder bisa jadi spot yang salah yang saya ambil...

Contoh yang belum terpecahkan adalah perkebunan teh di sekitar candi cetho karanganyar jawa tengah
Sangat indah menurut saya... tetapi tidak pernah berhasil saya abadikan dengan baik...

Apakah karena kurangnya penguasaan teknik saya atau memang saya yang tidak mampu menemukan inti keindahan disana menurut anda bro?

Terima kasih telah mengundang saya ke blog anda :)

Regards

Yap





* Apakah Anda juga menghendaki sebuah foto landscape harus sama seperti apa yang Anda lihat ?


TETA WAVE
Kamera : Leica R5. 19mm Elmarit.

Ya...., karena mata kita itu subjektif memilih apa yg akan kita lihat dimana kesan, perasaan ,kepekaan atmofir/mood dan kemahiran pendaya gunaan tehnik terhadap pemandangan yg kita lihat itu menyatu, kita kreasikan menjadi sebuah karya foto seni.

Tapi bukan merekam persis sama ,terang dan jelas seperti berfungsi seperti pas foto saja.

Yang harus diwaspadai adalah cara kerja lensa yg objektif merekam apa yg kita masuk kedalam bingkai tanpa memilah unsur unsur yg menujang atau tidak; tidak sama seperti halnya yg kita lihat dengan mata.
Oleh sebab itu sering kita tidak mengerti ..., mengapa sebuah pemandangan yg kita lihat bagus setelah kita foto kenapa jadi jelek.

Jadi belajarlah...... cara melihat elemen atau unsur fotografi yg ada pada pemandangan itu seperti.... titik - garis - wujud - bentuk - warna - pola dan irama kemudian mamfaatkan untuk memperkuat foto Landscape kita.
Silakan masukkan komentar Anda untuk Share Bersama. Terima kasih.



5 komentar:

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan pendapatnya pak.
Semua bs kita dapetin dengan belajar, berani mencoba serta koreksi kegagalan.

salah satu pembelajaran dr bapak:
"Jadi belajarlah...... cara melihat elemen atau unsur fotografi yg ada pada pemandangan itu seperti.... titik - garis - wujud - bentuk - warna - pola dan irama kemudian mamfaatkan untuk memperkuat foto Landscape kita"

1 Hal yg buat saya sangat tertarik.
(diluar teknis/gear)

-MOOD-
Menurut saya belajar mengendalikan emosi dan perasaan ketika berada dialam yg penuh keindahan merupakan hal yg penting. Mau gear sedashyat apapun tetapi mood gk bagus gk akan bs menangkap keindahan.

makasih pembelajarannya pak...

Salam hormat,

Arif Budiman

Moses A mengatakan...

Salam dan salut mas Arif B,

Anda sudah mendalam...dan type pembelajar tiada habisnya.
Satu rahasia ku beri tahukan padamu ...berkaryalah ...untuk meng agungkan NYA dengan segala ciptaan NYA telah diberikan kepada kita...niscaya kita akan dibukakan MATA-HATI kita melihat lebih banyak dengan mata kepala kita. Amin.

Salam: moses and fam. selamat berpuasa.

dian mengatakan...

Selamat Pagi Pak Moses,

Ini adalah kali pertama saya berkunjung ke blog Pak Moses. Sebelumnya saya sudah cukup sering browsing ke website/blog dari LN. Setelah dapat link dari FN saya baru tahu ternyata ada juga blog dari indonesia yang berbicara fotografi dari seorang maestro seperti Bapak.

Kembali ke subject, di era digital ini hampir semua orang bisa membuat karya foto yang wah (termasuk landscape)secara instan. Faktor teknologi sangat berperan disini mulai dari saat pemotretan maupun pada pascapemotretan (processing via computer).

Namun satu hal yang sulit ditiru (dan tidak bisa disubstitusi oleh teknologi manapun) adalah "jiwa" dari pemotretan tersebut yang menurut saya merupakan inti dari suatu karya foto. Seringkali saya mempertanyakan diri saya sendiri pada saat memotret...apa yang akan saya tampilkan dalam foto ini? apakah dengan memotret FG, BG, dan lighting yang bagus semuanya selesai?

Saya lebih setuju dengan pendapat Bapak semua ini tentang bagaimana kita mengapresiasi ciptaan-NYA. Menurut saya itu hal yang lebih esensial dalam pemotretan landscape dan menjadi "jiwa" yang tak kunjung padam dalam proses pembelajaran dan kreativitas. Terima kasih atas inspirasinya Pak Moses.

Salam
-dian-

Moses mengatakan...

Salam kenal juga....

Hehehe...kupengang telingaku dan kuraba hidungku.... terasa sedikit melebar dan membesar karena sanjungan mu....hehehe.
Kamu benar penjiwaan yg tidak dapat diganti...contohnya seorang anak menggambar ibu nya bikin cake....dimana cakenya dalam lukisannya membesar untuk memberi tahukan ibunya dengan jelas bahwa dia suka cakenya.... dimana penjiwaan seorang anak yg tidak memperdulikan perfektif dllnya.... tapi kl sudah dewasa tentu lain lagi .... jadi tehnik canggih perlu tapi waspadalah kita harus menjadi tuannya. Semoga kali ini kulo ini menjadi pintar pintar bukan kepintaran.... salam. Baca komen di Rhythm juga.

Anonim mengatakan...

Terimakasih pak moses atas rahasianya.

Semoga diizinkan-Nya...
Amin


Hormat,

Arif Budiman





* GARIS CAKRAWALA / HORISON PADA FOTO LANDSCAPE

Apakah Anda tahu ada kebiasaan menempatkan garis cakrawala di 1/3 atau 2/3 dari garis tepi bawah sebuah foto ?
Pernahkah Anda tahu kapan harus di 1/3 dan kapan harus di 2/3 ?

Bagaimana kalau menempatkan ditengah tengah format sebuah foto ?

Pertama-tama kalau kita melihat sebuah pemandangan alam, kita memilah menjadi dua bidang pada umumnya yaitu horisontal dan vertikal yg dipisahkan oleh garis ini.

Apabila kita melihat di bidang horisontal mempunyai unsur unsur foto lebih menarik dr pd bidang vertikal maka kita meletakkan grs horison ini di 2/3 dg maksud memberinya peranan lebih besar bidang horisontal dr bidang Vertikal.
Sebaliknya kalau di 1/3 ber-arti bidang vertikallah yg kita pentingkan dr pd bd horisontal.

Kalau grs horisontal ditengah tengah format foto akan menjadikan foto tersebut mendua.....karena bila dikrop bagian atas akan menjadi 2/3 jadilah sebuah foto tersendiri dan akan menjadi foto tersendiri pula bila di krop bagian bawah....(1/3).
note: baca juga " Garis Cakrawala "

Silakan beri komentar Anda atau pertanyaan untuk share bersama .


2 komentar:

arum setyo mengatakan...

Wah dulu sebelum ada penjelasan tentang pemakaian 1/3 dan 2/3 saya cuma pake feeling om,nah kalau begini kan teknisnya jadi jelas.. hm, makasih sudah mau sharing om, langsung praktek nanti.. :p

andre mengatakan...

mantab penjelasannya.. kalo mnurut ane sie tergantung prasaan kita.. karena mnurut ane sgala sesuatu yg dr jiwa pasti lebih indah.



* Kiat agar Foto Landscape dalam sharpness maximal.

Bagaimana kiat kita agar foto Landscape dalam sharpness maximal ?
Mutlakkah itu pada sebuah foto Landscape ?

Kesal dan kecewa besar rasanya kalau kita mendapatkan foto landscape kita tidak tajam seperti yg kita harapkan....!
Mungkin sudah kita melakukan preventif untuk itu memasang kamera kita pada tripot kita yg paling kokoh ataupun sudah menentukan speed dianggap sudah memenuhi syarat ketajaman...... tapi hasilnya pada ukuran kecil terlihat tajam yg cukup tapi apabila di blow up hasilnya tidak tajam maksimal.
Kenapa.... kenapa dan kenapa ?!

Ada dua kemungkinan ,pertama oleh kita dan kedua oleh faktor alam.....!
Tapi biang masalahnya adalah karena ketidak tahuan kita terhadap......SPEED / KECEPATAN RANA.

Oleh kita .... karena kamera shake...,
walaupun kita sudah mengusahakan agar speed memenuhi syarat 1/panjang focal-lenght lensa kita agar kamera bisa dipegang tangan tanpa tripot. Lalu kenapa tidak tajam ?

Analaoginya: Seandainya kita memegang sebuah galah panjang pada salah satu ujungnya kemudian kita membuat sedikit getaran ...apakah yg terjadi pada ujung yg lain......tentu akan bergetar /shake yg lebih keras berkali kali lipat...jadi kesimpulannya kalau memotret semakin jauh jaraknya semakin kita memerlukan speed yg makin tinggi mungkin berlipat 2-3 x 1/panjang focal lenght.

Yang kedua faktor alam:
Kita sudah memakai tripot yg kokoh masih aja sebagian dari foto kita tidak tajam...seperti pepohonan kecil atau tiang2 yg sebenarnya bergoyang kecil tapi tidak tertangkap oleh mata kita akan tetapi kalau exposure lama dalam pemotretan (slow speed) akan terlihat efeknya ...alhasil sebagian yg kokoh dari objek akan tajam dan yg tidak kokoh akan terlihat shake.....foto yg demikian kadang akan memberi nilai tambah juga kadang bisa melemahkan foto kita.
Cara mengatasinya... yg kita punya adalah adjust asa lebih tinggi.
Mutlakkah ketajaman maximal itu...sudah terjawab.....

8 komentar:

Anonim mengatakan...

ketika seorang newbie ingin belajar... Karena keterbatasan referensi dan mahalnya harga sebuah buku, keinginan itu akan pergi sementara atau untuk selamanya.

Saya sebagai org yg datang untuk belajar mengucapkan terimakasih telah diundang untuk masuk blog ini. Sangat bermanfaat pak.

salam hormat...

a2u mengatakan...

tentang shake obyek2 seperti pohon di long exposure, saya pernah berniat bikin framing dari dahan pas long exposure Om..niatnya biar bikin dinamis, ya tambah digoyang2in...ehh, ternyata banyak yang protes, framing nya jelek, shake yaah.. ta kirain temen-temen bakal nangkep, itu disengaja, secara 30 detik, mana ada dahan yang steady 30"..hihihi...ya sudah lah.. gimana menurut Om??


aulia rahman

Moses Agustian mengatakan...

Mas Aulia, Maukah kamu kirim fotonya untukku melalui email ku ; moses_artpohto@yahoo.com. dan kalau berkenan akan kutampilkan di blog ini u share bersama. Salam... yg semangat.

a2u mengatakan...

siap Om... saya kirim Om...jgn di share disini dulu Om, malu saya nanti..

Sugeng Kuswardhana mengatakan...

Saya pernah baca Ansel adam gunakan fiter tertentu untuk peroleh ketajaman yang "crisp" untuk menembus fog atau karena panjang gelombang cahaya2 tertentu yg sebabkan ketajaman tdk bisa maksimal...benarkah itu ?
terima kasih, salam selalu

Anonim mengatakan...

Buat mas Sugeng,

Kalau hitam putih setahu saya filter Kuning /orange merupakan counter dari kebiruan nuansa sehingga nuansa bertambah kontras karena warna biru menjadi gelap dan kabut/atmosfir tetap putih.... yg kutahu hanya itu.
Salam

Sugeng Kuswardhana mengatakan...

Terima kasih...mas anonim
barangkali itu yg dimaksud oleh penulis dalam tulisannya disebuah majalah. Filter Kuning/Orange dan reaksinya thd sinar biru shg menambah kontras ( ketajaman )
Mohon dikoreksi jika kesimpulan ini keliru


Salam

Syahrudin mengatakan...

Wah saya merasa awam dan kecil sekali disini. luar biasa materi yg om moses berikan. semoga dengan referensi ini bisa menambah pengetahuan saya ttg photography. terima kasih





* RHYTHM / IRAMA DALAM FOTO LANDSCAPE

Tahukah Anda foto" Landscape" itu mempunyai "Irama" seperti sebuah lagu ?

Sebuah lagu yg bagus dan enak didengar tentu tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek durasinya.
Dimana durasi lagu itu dibatasi dengan waktu, demikian pula keluasan /ketinggian foto landscape dibatasi oleh ukuran FORMAT FOTO.
Musik yg indah tentu semua nada akan terdengar saling mengisi dengan harmonis dimana akan tampil bergiliran nada tinggi/menengah/rendah pada saat yg tepat.
Sebuah foto landscape juga demikian Anda bisa mengandaikannya.... misal: pohon yg tinggi dan rendah, pada pucuk runcing dan tumpul, bagian terang dan gelap sebagai tangga nada yg bisa anda atur menjadi harmonis.
Lihat contoh foto: Puisi Bumi ; Blue Land.

Jadi sebuah foto Landscape Yg Bagus harus dibatasi dengan format sesuai dan pas.... baik dalam tinggi maupun lebarnya.
Dengan kata lain foto Landscape bukan diambil seluas/selebar lebarnya akan tetapi mengambil sebagian dari alam tersebut mewakili keseluruhannya.


Dalam menata unsur unsur fotografi sebuah landscape juga harus harmonis seperti sebuah lagu dimana lebih kita kenal dengan nama KOMPOSISI FOTO.

Silakan masukkan komentar Anda
... untuk share demi kemajuan bersama.
Salam Moses.


13 komentar:

iyoem mengatakan...

nah masalah ritme tadi, saya suka merasa kesulitan om, belum pintar mengolah dan memandang sudut-sudut cahaya datang

makanya, gimana kalo sesi mendatang bahas tentang exposure dong om

saya sangat bermasalah dengan exposure (OE) difoto lanscape yang saya jepret..

padahal filternya sudah berlapis-lapis, setting secara teknikal juga udah diputer-puter, well I dunno, frustasi nih om (halah..)

-grv-

Moses mengatakan...

Hallo iyoem...grv....Arum

Tidak usah perkenalkan diri ...saya sudah kenal dari kecerdasan dan kehausan tentang fotografimu...hehehe.
Kenapa harus pupur seperti filter kalau sdh menyadari Anda itu cantik dan mulia didalam. hehehe( Pegang telingamu ,raba hidungmu...sdh memlebar dan membesar)
See the lihgt fall to the subject....and what the subject matter tell you. Lihat apapun terjadi(grammer)pd kalimat English Cibaduyut kamu tidak perduli.....yg penting kamu ngerti apa yg aku maksudkan..... Perbuatlah begitu terhadap foto landscape mu. Berapa hari sekali masuk blog ku ini...hehehe.
Salam.

iyoem mengatakan...

hahaha..
jadi gitu ya om...

hmm.. lain kali..
lebih pake feel deh om..

thanks for this blog!!
Love it!! aku sangat menikmatinya!
(after kopi toraja, of course)

-grv-

imang jasmine mengatakan...

salam kenal,
ini hari aku pertama kali liat blog bapak, hebat, banyak yang perlu aku gali.
pastinya sangat bermanfaat dalam belajarku di fotografi.
ucapku terimakasih, itu pasti dari hati sanubari ....

salam hangat

imang

moses mengatakan...

Hi Imang Jasmin,

Terima kasih.....
Dari mana Anda tahu blog ini ?
Kita bersamalah membangun komunitas ini ....nanti kita pasti berbeda pendapat dan pendapat...memperkaya kita memiliki banyak pendapat.... yg akhirnya sebuah karya indah lahir dari banyak pendapat dari kita semua.
Salam.

a2u mengatakan...

mengambil sebagian dari alam tersebut mewakili keseluruhannya...----> saya masih belum sampai ke titik ini, Om...
Mohon pencerahannya...

saripin mengatakan...

Pak MOSES Saya bekerja sbg fotografi,namun masih sebatas foto dokumentasi biasa seperti dokumen foto manten,ukuran baik buruknya sebatas kecerahan gambar dan pengambilan gambar.hanya sebatas itu.padahal saya ingin sekali memasarkan HAsil foto saya yang lebih menarik seperti yang saya lihat di FN.NAMUNsaya masih ragu mengenai minat pelanggan saya,karena baikburuk nya foto menurut dia gambar jelas,utuh satu badan wajah hadap kedepan masalah exsen tidak penting,yg penting wajah kelihatan kepala tidak nengkler itu saja, untuk foto yang unik dan aneh aneh katanya malah jelek.untuk menghadapi hal seperti ini saya harus bagaimana Pak ?...

moses mengatakan...

Buat Aulia,

kalau kita melihat landscape dalam pravisualisasi pertama ...apa yg kita lihat atau kita rasakan...itulah titik awal /poi nya sebuah foto landscape.
Mulailah dari sana kembang keluar semua elemen menunjang kita masukkan tapi kalau bersaing dengan poi utama walaupun sebagus apapun musti diabaikan....contoh: kalau foto pinggir laut perahu dengan refleksi yg bagus yg menjadi tujuan foto kita jadi harus prioritaskan ...nanti ada juga awan yg sangat bagus dan kuat harus diabaikan agar jangan bersaing dg poi..... Tentu Anda boleh shot satu lagi u langit yg bagus itu tapi mereka tidak bisa tampil bersama dalam satu foto. Salam

moses mengatakan...

Mas Saripin,
Selamat malam.

Memang foto dokumentasi harus terang dan jelas serta informatif itu harus dipenuhi dulu dalam liputan.....
Dan rasanya tidak terlalu sulit jika sudah berpengalaman .....tapi kedepannya apa bedanya kalau kita dibayar mahal hasilnya sama dengan yg baru bisa motret.?

Kiatnya kalau tugas dasar diatas sudah terpenuhi ..Anda boleh saja mengambil beberapa foto seperti detil, simbolis atau style yg anda anggap nyeni ..... sertakan dalam album . jangan melebihi 15% dari jumlah foto yg ada....
Dan ini yg sedikit ini kl klien sudah mulai familier lama lama akan berkembang menjadi ciri2 khas anda dan tentu lebih banyak dari 15% tadi.
inilah yg anda dibayar mahal.
Semoga berhasil. salam

saripin mengatakan...

saya mengucapkan banyak banyak terimakasihpada bapak.saya baru saja membaca jawaban dari bapak,tentang keluan saya.dan akan saya coba kebetulan besok pada tgl 1-10-12-13-26 bulan oktober besok saya sudah ada job foto manten.do'akan saya ya pak moses ?... saran dari pak moses bikin saya jadi tambah semangat.sekali lagi trims

Anonim mengatakan...

hallo bang Moses...salam kenal dari kediri, thanks buat komen Anda pada foto saya di FN, selalu segar memotret anak bagi saya...btw saya juga senang landscape, but terkadang tuntutan saya terhadap view yang indah agak terlalu perfeksionis jadi ada kekurangan sedikit saya jadi malas memotretnya, mungkin saya kurang faham mengenai "mengambil sedikit yang mewakili seluruh view tersebut"...kurang faham ritmenya kali ya...senang bila ada pencerahan dari Anda dan kawan2 semua...[fransgustaf]

wiranurmansyah mengatakan...

om moses..

saya suka sekali dengan foto landscape..

hampir tiap pagi dan sore (kalau ga ada kuliah) pasti saya hunting ke daerah "landscape" belakang kampus..
kenapa? karena gunung2, pohon2, sungai..seperti memanggil-manggil saya..i feel them..
mohon komentarnya foto2 landscape saya di FN..apakah sudah bener?

oia. saya buat link blog om di blog saya ya..

moses mengatakan...

Halo mas Wiranurmansyah, terima kasih...... akau sudah kunjungi blogmu...... bagus komunitasnya ya....sekali kali ikutan hunting ah.... Aku gak ngerti tinggalin komen di blog mw..hehehe.
Salam.



Bagaimana memberi JIWA atau ROH pada foto Landscape kita ?


Sudahkan Anda menemukannya.... ?
Bukankah Anda sudah membaca Tip memotret diatas ?
Kini Anda tahu apa yg harus Anda lakukan pada pemotretan Landscape......!!!
Mengambil salah satu yg paling berkesan bagi Anda dari tip diatas untuk ditampilkan sebagai poi dg lainnya sebagai penunjang ....Be-arti Anda telah memberi jiwa atau roh pada landscape Anda....Betulkah ...kulo ini...???!!! salam



Tidak ada komentar: